Sabtu, 12 Juli 2014

FANFICTION :




I LOVE YOU, MY BUTLER!


Cast :
-          Byun Baekhyun (EXO)
-          Kim Taeyeon (SNSD)
-          Kim Jumyeon a.k.a Suho (EXO)
OST : Peter Pan (EXO)
***
Byun Baekhyun’s POV
Rinai hujan membasahi wajahku yang menengadah menatap langit sore ini. Aku memejamkan mataku menikmati kesegaran titik air yang membasahiku. Aku tersenyum perlahan. Ini mungkin pertanda kan, “Byun Baekhyun.” seru seorang wanita dibelakangku. Aku menoleh padanya dan melambaikan tanganku, “Nuna.” jawabku. Dia berlari kearahku dengan tasnya yang terlihat berat. Belum lagi agenda besar yang dipegangnya.
Aku menyambutnya dan langsung meraih barang bawaannya. “Bagaimana kelasmu hari ini nuna?” tanyaku. Nafasnya yang terengah kemudian cemberut. “Si Suho itu ya semakin lama semakin menyebalkan saja. Dia tadi mendebatku tentang teori inflasi dar makalahku. Dia bilang aku terlalu mengada-ada dan kurang data.” ujarnya berceloteh panjang lebar. Aku tersenyum mengikuti arah pembicaraan dan arahnya berjalan. Dia berjalan dengan menghentakkan sepatu hak tingginya.
“Nuna, jangan banyak marah-marah. Bagaimana jadinya jika nanti kau menyukainya?” ujarku menggodanya. Wajahnya tersipu lalu memerah, dengan cepat dia mengecup pipiku, “Bagaimama aku bisa menyukai orang selain dirimu Byun Baekhyun?” godanya. Aku tertawa. Dan aku menyadari dengan sepenuhnya dia hanya menggodaku. Dia, Kim Taeyeon tidak benar-benar menyukaiku.
Kakinya kembali melangkah dan aku kembali mengikutinya. Dia terlihat menyukai gerimis. Kami berdua sangat suka hujan. Dia menari-nari dibawah hujan, aku tersenyum, hanya itu yang bisa kulakukan.
***
“Byun Baekhyun!” panggil Taeyeon. Dia datang kekelasku sepagi ini. Padahal aku tahu dia tidak ada jadwal hari ini. Aku menoleh, “Kenapa nuna?” tanyaku. Dia menghampiri mejaku, “Jadilah pacarku eoh?” tanyanya. Aku tercekat. Tidak mungkin nyata. “Aku lelag si Suho mengajakku berkencan tiap hari. Katanya aku tidak laku selain denganmu.” tambahnya dengan nada marah. Aku tersenyum. Sesuai dugaanku.
“Kenapa kau tidak terima Suho Hyung saja Nuna? toh jelas-jelas dia menyukaimu kan?” ujarku. Wajahnya memerah, “Aku hanya tidak suka caranya. Aku tahu dia kaya, tapi kan tidak perlu seperti itu juga.” katanya. “Ah nuna. Kau ini dengannya kan setara, kalian sama-sama sosialita yang dengan old money kalian menguasai industri dikorea. Kalian kan sama-sama chaebol.” balasku. “Ya!! Byun Baekhyun, kau benar-benar tak mau jadi pacarku?” tanyanya memotong kalimatku. Aku menggeleng, “Bagaimana mungkin seorang butler menyukai mistress mereka? Maaf nuna.” jawabku. Penyesalan meliputiku. Wajahnya merah padam karena marah, “Kalau begitu berhentilah jadi butlerku dan cintai aku dengan cara laki-laki menyukai petempuan.” teriaknya. Kemudian dia pergi.
Mana mungkin aku bisa mencintai mistressku sendiri? Bagaimana mungkin aku berhenti jadi butlernya? karena jadi butlernyalah satu-satunya cara aku bisa dekat dengannya. Aku menghela nafasku. Aku memutuskan keluar kelas. Bermaksud mengikutinya. Aku menemukannya didepan kelasnya. Tapi dia tidak sendirian. Dia bersama Suho. Dengan mataku sendiri aku melihatnya mencium Taeyeon-ku. Dan Kim Taeyeon dia hanya diam saja.
Aku mengepalkan tanganku. Rasa marahku meluap sudah. Aku tak bisa menahannya. Aku berjalan menghanpiri mereka berdua. Dengan cepat aku menarik tangan Kim Taeyeon. Matanya menatapku kaget. Aku berjalan menuju atap sekolah kami. Tanganku masih menggenggam tangannya. Dia mulai menangis kesakitan. Aku menghempasnya saat kami berada diatap sekolah. Mataku menatapnya masih dengan pandangan marah. Aku menangkap rasa takut, “Byun Baekhyun. Ini apa?” tanyanya lirih disela tangisnya. Aku menghela nafasku.
“Benarkah kau mencintaiku Nuna?” tanyaku. Dia terdiam menatapku tak percaya. “Kalau kau mencintaiku harusnya kau tidak perlu menerima ciuman Suho seperti tadi.” ujarku marah. Dia menatapku dan makin menangis. Impuls aku memeluknya, menekan amarahku dan mencoba menenangkannya. Dia terus menangis dalam pelukanku. Aku menepuk-nepuk punggungnya. Dia balas memelukku. “Aku pikir kau benar-benar tidak.menyukaiku. Aku jadi tidak punya pilihan selain menerima Suho. Selain karena kami dijodohkan.” kalimatnya ini membuatku melepaskan pelukanku.
Aku menyadari benar aku siapa. Aku hanyalah butlernya. Tentu aku tak pantas mencintainya. “Kembalilah nuna. Aku tak pantas menahanmu disini. Tak pantas aku mencintaimu.” ujarku lirih. Rasanya sakit sekali. Dia terisak, “Bisakah kau menciumku sekali ini saja? Setidaknya aku merasakan dicintai orang yang kucintai.” katanya. Dadaku sesak. Aku menahan nafasku, meraih dagunya, menatapnya sebenta “Sarangahe Kim Taeyeon.” ujarku sebelum bibirnya kusentuh. Aku tidak jadi menciumnya. Aku meninggalkannya segera. Aku tidak kuat.
***
Kim Taeyeon’s POV
Aku tahu pada akhirnya dia tidak akan menciumku. Aku tahu dia mencintaiku. Perpisahan yang bahkan tanpa dimulai dengan persatuan. “Saranghae Byun Baekhyun.” aku berujar dengan lirih. Cincin dari Suho tadi tersemat dijari manisku. Aku memangis perlahan. Selesai sudah kisah cintaku yang tak pernah dimulai.
(END)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar