Sabtu, 15 November 2014

catatan seorang teman :')




Dia benar, Aku harus bisa berdamai dengan semua kenangan tentangnya, seperti dia yang telah berhasil melakukan itu sehingga bukan luka yang menguap ketika kotak memori bermain di kepala.

Dia benar, Aku tidak perlu meredam rindu karena akan sia-sia. Aku tidak perlu takut merindu karena katanya, rindu akan membawa kenangan menjadi selayaknya kenangan, kisah masa lalu yang tidak mungkin dapat terulang.


Dia benar. Dia memang bukan lagi pacarku. Dia sudah menjadi pacar seorang gadis beruntung di luar sana. Tapi, dia selamanya akan menjadi sosok dia - sosok yang selalu bisa menghidupkan ceria, yang selalu bisa menenangkanku, yang selalu bisa menatapku lebih dari diriku sendiri, 'yang tidak dapat di gantikan oleh siapapun'.


Dia, cinta pertamaku, seperti cappucino. Dia menyajikan akhir kisah yg pahit untukku, sementara semua kenangan saat aku bersamanya adalah rasa manis yg tak terbantahkan. Seperti meminum cappuccino, aku harus menelan pahit, baru kemudian dapat mengecap manisnya. Aku harus menerima pahit itu terlebih dahulu, harus menerima bahwa dia tidak lagi bersamaku, kemudian baru bisa mengecap manisnya kenangan saat aku bersamanya, dulu.~




curahan hati 


-Mbak Sella :")

1 komentar: